Minggu, 18 November 2012

Tugas MPH !!!



Adopsi Semangat, Teduhkan samarinda dari dampak pemanasan global !


Pemanasan global bukanlah hal yang baru lagi untuk diperbincangkan. Sebagai warga samarinda dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita pasti merasakan dampak dari pemasan global yang kian hari semakin mengkhawatirkan. Semakain kurangnya pepohonan ditepi jalan serta diperparah oleh lalu lintas yang padat, memaksa kita untuk bersahabat dengan dampak dari pemanasan global ini. Entah telah seberapa banyak pihak yang menyerukan tentang pemanasan global serta himbauan untuk bergerak dalam upaya menghentikan pemanasan global.
Tetapi bukanlah pemanasan global yang akan dibahas dalam artikel ini, melainkan bagaimana upaya dalam mengurangi dampak pemanasan global yang selama ini tanpa sadar telah kita abaikan. Selayaknya kita harus sadar diri untuk berusaha mengetahui bagaimana upaya yang dapat kita lakukan dalam mengurangi dampak pemanasan global dan bukan hanya menunggu pihak lain bahkan pemerintah untuk turun tangan dengan mengeluarkan suatu kebijakan politik dalam upaya mengatasi dampak pemanasan global. 

Karna masih banyak warga yang tidak sadar dan terus menyalahkan pemerintah kota samarinda  sebagai pihak yang kurang bertindak dalam mengatasi permasalahan ini. Sebernarnya beberapa waktu belakangan ini pemkot samarinda sedang berupaya untuk meraih adipura di tahun 2013, salah satu kebijakan pemerintah seperti yang dikatakan kepala BLH samarinda, Endang Liansyah “Contohnya kebijakan anggaran. Karena itu nanti akan melibatkan banyak SKPD. Diantaranya kendaraan operasional pengangkut sampah. Perbaikan jalan, trotoar, pengecatan jalan, penanaman pohon, perbaikan saluran drainase, terminal, pasar. itu bisa dibenahi kalau Rp 100 miliar saja ada dana tersedia," (Tribun Kaltim , 05:12).

Dengan adanya upaya tersebut dari pemerintah kota samarinda, bukankah akan lebih baik jika kita sebagai warga samarinda bisa ikut berpartisipasi menyumbangkan setidaknya sedikit upaya dalam mengurangi dampak pemanasan global. dengan memulai untuk membentuk pola pikir akan pentingnya upaya dari diri kita  dalam menciptakan semangat serta keinginan memiliki lingkungan tempat tinggal yang lebih bersih, rapi, dan teduh, kita bisa adopsi semangat dari warga di kota lain dalam membuat kota yang mereka tempati menjadi lebih baik, dengan menjalin hubungan kerjasama dalam gotong royong membersihkan lingkungan tempat tinggal setiap minggunya, atau bahkan turut serta menjalankan program penanaman pohon.

Dengan adopsi semangat maka kita mampu membentuk pola pikir setiap warga untuk dapat tergerak dalam kegiatan teduhkan samarinda dari dampak pemanasan global. semangat merupakan hal yang paling utama dalam menggerakan diri kita untuk mau bertindak, merupakan  hal sudah sewajarnya bagi kita warga samarinda jika menginginkan kota yang rapi, bersih, serta teduh tentunya. Terlebih samarinda merupakan ibu kota provinsi, selayaknya mampu memberikan segala upaya yang terbaik dalam membangun kota yang membuat setiap warga bahkan warga pendatang merasa nyaman untuk tinggal di kota samarinda  yang kita cintai ini. 

Mulailah dengan hal kecil, karna sepeti yang kita ketahui bersama, hal yang besar adalah kesatuan dari kumpulan hal kecil. Belum terlambat untuk mengatakan inilah saatnya bergerak teduhkan samarinda dari dampak pemanasan global. Bagaimana warga samarinda ? bisakah anda.

Selasa, 06 November 2012

Seminar 9 Hubungan Internal 'Komunikasi Formal dan Informal'

Komunikasi Formal dan Informal

Pengertian Komunikasi Formal , Informal , dan Non Formal 

                Komunikasi formal adalah suatu proses komunikasi yang bersifat resmi dan biasanya dilakukan di dalam lembaga formal melalui garis perintah atau sifatnya instruktif , berdasarkan struktur organisasi oleh pelaku yang berkomunikasi sebagai petugas organisasi dengan status masing - masing yang tujuannya menyampaikan pesan yang terkait dengan kepentingan dinas . Suatu komunikasi juga dapat dikatakan formal ketika komunikasi antara dua orang atau lebih yang ada pada suatu organisasi dilakukan berdasarkan prinsip - prinsip dan struktur organisasi .
 

                Komunikasi informal adalah komunikasi antara orang yang ada dalam suatu organisasi , akan tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi . Fungsi komunikasi informal adalah untuk memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal , penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu , gossip , atau rumor . Tentang komunikasi informal sebaiknya tidak dilakukan berdasarkan informasi yang masih belum jelas dan tidak akurat , carilah sumber informasi yang dapat dipercaya , selalu gunakan akal sehat dan bertindak berdasarkan pikiran yang positif . Informasi dalam komunikasi informal biasanya timbul melalui rantai kerumunan di mana seseorang menerima informasi dan diteruskan kepada seseorang atau lebih dan seterusnya sehingga informasi tersebut tersebar ke berbagai kalangan . Implikasinya adalah kebenaran informasi tersebut menjadi tidak jelas atau kabur . Meski demikian komunikasi informal akan untuk memenuhi kebutuhan sosial , mempengaruhi orang lain , dan mengatasi kelambatan komunikasi formal yang biasanya cenderung kaku dan harus melalui berbagai jalur terlebih dahulu .
 

                Komunikasi non formal adalah proses komunikasi yang berada di antara yang formal atau resmi dengan yang tidak resmi atau informal . Komunikasi jenis ini biasanya berupa komunikasi yang berhubungan dengan hubungan pribadi .

Organisasi Formal dan Informal

Pengertian / Definisi Organisasi Informal dan Organisasi Formal
Organisasi Formal
1. Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan
diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang
rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada
suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu
sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-
rame dengan teman, dan lain-lain
 
Adapun struktur organisasi formal



Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan informal berbeda :
1. Hubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam organisasi formal digambarkan jelas, sedangkan dalam organisasi informal tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka.
2 Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta muncul dan dipilih dalam informal.
3. Pengendalian perilaku. Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan para anggota dengan pemenuhan kebutuhan.
4. Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman, bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu kelompok informal.
Walaupun ada perbedaan tersebut adalah suatu kesalahan bila menganggap kelompok formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi yang terpisah. Keduanya hidup bersama dan tidak dapat dipisahkan setiap organisasi formal selalu mempunyai organisasi informal dan setiap organisasi informal brkembang dalam berbagai tinkatan formal.

1. Organisasi Lini (Line Organization)


Dalam jenis organisasi ini, pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang tegas antara pimpinan dan pelaksanaan. Peran pimpinan dalam hal ini sangat dominan dimana semua kekuasaan di tangan pimpinan. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan kegiatan yang utama adalah wewenang dan perintah.


Memang bentuk organisasi semacam ini, khususnya didalam institusi-institusi yang kecil sangat efektif karena keputusan-keputusan cepat diambil dan pelaksanaan keputusan juga cepat. Kelemahannya jenis organisasi semacam ini kurang manusiawi, lebih-lebih para pelaksana tugas bawahan hanya dipandang sebagai robot yang senantiasa siap melaksanakan perintah.


2. Organisasi Staf (Staff Organization)


Dalam organisasi ini, tidak begitu tegas garis pemisah antara pimpinan dan staf pelaksana. Peran staf bukan sekedar pelaksana perintah pimpinan namun staf berperan sebagai pembantu pimpinan. Bentuk organisasi semacam ini muncul karena makin kompleksnya masalah-masalah organisasi sehingga pimpinan sudah tidak dapat lagi menyelesaikan semuanya dan memerlukan bantuan orang lain (biasanya para ahli) yang dapat memberikan masukan pemikiran-pemikiran terhadap masalah-masalah yang dihadapi.


Meskipun organisasi ini lebih baik dari yang pertama karena keputusan-keputusan dapat lebih baik namun kadang-kadang keputusan-keputusan tersebut akan memakan waktu yang lama karena melalui perdebatan-perdebatan yang kadang-kadang melelahkan.


3. Organisasi Lini dan Staf


Organisasi ini merupakan gabungan kedua jenis organisasi yang terdahulu disebutkan (line dan staf). Dalam organisasi ini staf bukan sekedar pelaksana tugas tetapi juga diberikan wewenang untuk memberikan masukan demi tercapainya tujuan secara baik. Demikian juga pimpinan tidak sekedar memberikan perintah atau nasehat tetapi juga bertanggung jawab atas perintah atau nasehat tersebut.


Keuntungan organisasi ini antara lain ialah keputusan yang diambil oleh pimpinan lebih baik karena telah dipikirkan oleh sejumlah orang dan tanggung jawab pimpinan berkurang karena mendapat dukungan dan bantuan dari staf.

Contoh sederhananya lihat bagan organisasi lini dan staf dibawah ini.

Dalam kehidupan sehari-hari apabila unit kerja (departemen, perusahaan dan sebagainya) akan melaksanakan suatu rencana tidak selalu langsung diikuti oleh penyusunan organisasi baru. Struktur organisasi itu biasanya sudah ada terlebih dahulu dan ini relatif cenderung permanen, lebih-lebih struktur organisasi departemen.


Disamping itu unit-unit kerja tersebut dijabarkan kedalam unit-unit yang lebih kecil dan masing-masing unit-unit kerja yang lebih kecil ini mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda-beda (dirjen, direktorat, bidang, seksi, devisi, dan sebagainya). Masing-masing unit kerja tersebut sudah barang tentu akan menyusun perencanaan dan kegiatan-kegiatan. Untuk pelaksanaan rencana rutin cukup oleh staf yang ada sehingga tidak perlu menyusun organisasi baru.


Apabila rencana atau kegiatan tersebut tidak dapat ditangani oleh struktur organisasi yang telah ada biasanya dibentuk, misalnya panitia tim kerja (kelompok kerja), komisi dan sebagainya. 


Aliran Komunikasi Formal dalam Organisasi

Aliran komunikasi formal dalam organisasi dapat dibedakan menjadi empat, yaitu dari atas ke bawah, dari bawah ke atas, horisontal dan diagonal.
  1. Komunikasi dari atas ke bawah (downward communication). Komunikasi dari atas ke bawah merupakan aliran komunikasi dari tingkat atas ke tingkat bawah melalui hirarki organisasi. Bentuk dari aliran komunikasi ini misalnya prosedur organisasi, instruksi tentang bagaimana melakukan tugas, umpan balik terhadap bawahan dan sebagainya.
  2. Komunikasi dari bawah ke atas. Komunikasi dari bawah ke atas dirancang untuk menyediakan umpan balik tentang seberapa baik organisasi telah berfungsi. Bawahan diharapkan memberikan informasi tentang prestasinya dan praktek serta kebijakan organisasi.
  3. Komunikasi Horisontal. Komunikasi horisontal merupakan aliran komunikasi kepada orang-orang yang memiliki hirarki yang sama dalam suatu organisasi.
  4. Komunikasi Diagonal. Komunikasi diagonal merupakan aliran komunikasi dari orang-orang uang memiliki hirarki yang berbeda dan tidak memiliki hubungan wewenang secara langsung.

 Peranan Komunikasi Informal

Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, tindak komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:

1. Fungsi informatif

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information-processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu.

Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya.

2. Fungsi Regulatif

Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu:


atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. Namun demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada:
keabsahan pimpinan dalam penyampaikan perintah
kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi
kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus sebagai pribadi
tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.
berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.

3. Fungsi Persuasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.

4. Fungsi Integratif

Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.
 
Sumber : shvoong , rnrian , intermeshow , yananana 

Minggu, 04 November 2012

Laporan Berita 'Pengantar Jurnalistik'

Pengantar Jurnalistik

                Dapet lagi nih tugas dari dosen Pengantar Jurnalistik, Tugas apa hayo ? 'ya gak jauh-jauh lah dari dunia jurnalistik, beberapa waktu yang lalu sih udah selesai tugas dari dosen pengantar jurnalistik ini 'Rekaman Berita (straight News 10File, Actuality Insert 5File, Voice Report 3File)' cukup menyita waktu dengerin radio yang sebelumnya gak pernah di setel. eh taunya sebagian dari isi kelas sekedar merekam berita yang ada di youtube, hhhahahaa 'agak nyesek dengernya' !!
                 Tugas kali ini masih mengenai berita ya' namanya juga pengantar jurnalistik ya kan, 'kali ini dapet perintah untuk membuat laporan berita radio, hey' kita orang bukan penyiar radio, ya tapi apa salahnya sih ngerjain. miapah ? 'Great Rate' !! Oke, Langsung aja kita menuju tugasnya, hmm' uda tau cara menulis laporan berita yang benar dan tepat ? ' kalo belum sebaiknya kita lihat dulu deh penjelasan berikut mengenai cara menulis berita !

CARA MENULIS BERITA

                Berita adalah laporan peristiwa terbaru. Peristiwa lama bukan lagi berita, paling-paling jadi berita basi. Peristiwa yang dilaporkan itulah berita. Berita harus selalu mengandung hal baru. Sebagaimana akar kata berita (news), yakni “new” (baru).

Unsur Berita: 5W+1H
             
               Laporan itu berisi 5W+1H, enam unsur yang wajib ada dalam sebuah berita, yakni apa yang terjadi (what, apa), apa penyebabnya atau kenapa terjadi (why, kenapa), kapan kejadiannya (when), di mana (where), siapa yang terlibat dalam kejadian itu atau siapa aktornya (who), dan bagaimana kejadiannya (how).
                Jadi, sebelum dituliskan, kumpukan dulu data-data tersebut (penuhi unsur 5W+1H), cek dan ricek, tabayun, yakinkah semuanya benar dan akurat. Setelah itu, mulailah menulis berita.

Bahasa Jurnalistik: Sederhana dan Hemat Kata!

                Fakta dan data yang sudah dihimpun dituliskan berdasarkan rumus 5W+1H dengan menggunakan Bahasa Jurnalistik –spesifik= hemat kata, kalimatnya pendek-pendek, baku, dan sederhana; dan komunikatif = jelas, langsung ke pokok masalah (straight to the point), mudah dipahami orang awam.

Komposisi Naskah

                 Komposisi naskah berita terdiri atas Head (Judul), Date Line (Baris Tanggal), yaitu nama tempat berangsungnya peristiwa atau tempat berita dibuat, plus nama media Anda, Lead (Teras) atau paragraf pertama yang berisi bagian paling penting atau hal yang paling menarik, dan Body (Isi) berupa uraian penjelasan dari yang sudah tertuang di Lead.

Judul Berita: Aktif, Ringkas, Lengkap!

                Berita diawali oleh judul. Judul berita harus ringkas, menggambarkan isi, tapi berupa kalimat lengkap. Minimal terdiri dari subjek dan predikat, mubtada dan khobar.

Contoh: BATIC Gelar Pelatihan Jurnalistik. BATIC = Subjek. Gelar = Predikat. Pelatihan Jurnalistik = Objek. Salah kalau judulnya begini: Pelatihan Jurnalistik BATIC. Itu baru subjek saja; cuma mubtada, khobar-nya belum ada. Mestinya, Pelatihan Jurnalistik BATIC Meriah (atau ‘Garing’? Seru? Heboh? Rusuh?). Baiknya yang tadi itu, “BATIC Gelar Pelatihan Jurnalistik”.

Judul panjang belum tentu benar. Misal, Seminar Pendidikan Nasional di UPI. Itu belum lengkap; baru subjek. Kenapa dengan Seminar Pendidikan Nasional di UPI? Heboh? Sepi? Rusuh?

Romeltea News Formula: Tiga Rumus

                Setelah itu, menulis lead atau teras berita, yakni paragraf atau alinea pertama. Rumus termudah dalam menulis kata atau kalimat awal, ikuti salah satu formula ini:

                     1. Who does what, siapa melalukan apa (Event)
                     2. Who says what, Siapa mengatakan apa (Opinion News)
                     3. What said by who, apa dikatakan siapa (Opinion News)

Setelah itu, teruskan dengan menuliskan unsur di mana (where), kapan (when), mengapa (why), dan bagaimana (how). Tuangkan semuanya, secara ringkas, dalam teras berita. Isi berita, body, merupakan penjelasan atau perincian dari teras berita.

1. Contoh: Who does What
                
 Bandung (ANTARA News) — Lima kelompok mahasiswa (WHO), Kamis (WHEN), berunjuk rasa (does WHAT) di depan Gedung Sate Jalan Diponegoro Nomor 22 Kota Bandung (WHERE) untuk memperingati dua tahun kepemimpinan Presiden SBY-Boediono (WHY).
Lima kelompok mahasiswa tersebut ialah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Forum Komunikasi Gerakan Muda Jawa Barat dan Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (KM-ITB).

Lima kelompok mahasiswa secara bergiliran melakukan orasi di depan pintu gerbang utama Gedung SateDua barikade polisi dari Polres Bandung dan Satpol PP Jawa Barat tampak disiagakan di depan gerbang masuk utama Gedung Sate.

Dalam aksinya, lima kelompok mahasiswa tersebut memiliki cara masing-masing seperti KM-ITB membawa karangan bunga dan boneka orang-orangan. Kelompok mahasiswa dari KAMMI, HMI dan PMII membawa bendera masing-masing dan membentuk lingkaran besar saat melakukan aksinya. Untuk mengamankan aksi tersebut, dua unit mobil water canon dari Polres Bandung disiagakan di dalam Gedung Sate (HOW).

2. Contoh: Who says What

JAKARTA – Pengamat politik Indobaremeter M Qodari (WHO), menilai sosok Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie layak maju dalam bursa calon presiden pada Pemilu 2014 mendatang (says WHAT). Hal itu karena Ical, sapaan akrab Aburizal Bakrie, memiliki kriteria untuk maju dalam kontes tersebut. (WHY)

"Menurut saya wajar, asalkan beliau memiliki kapasitas dan kompetensi untuk memimpin. Pak Ical punya syarat itu karena kan dia pengusaha besar dan pernah memimpin organisasi-organisasi profesi, seperti insinyur dan Kadin.

Sekarang kan dia juga di partai dan termasuk orang pemerintahan,” ujar M Qodari saat dihubungi okezone, Rabu (26/10/2011). (WHEN & WHERE) Selain seorang pengusaha dan tokoh organisasi, lanjutnya, Ical memiliki peluang besar karena diusung oleh partai besar. Hal ini membuat langkahnya untuk memenangkan pilpres terbuka luas.   

  “Aspek kedua adalah dukungan parpol.

Dalam pilpres ini kan harus lewat parpol. Dalam pilpres parpolnya juga harus parpol yang signifikan, Golkar kan partai besar karena itu beliau punya peluang besar juga dalam pilpres nanti,” tuturnya… dst. (HOW)

3. Contoh: What said by Who
                 
KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diprediksi tetap akan bermain dua kaki meski satu dari tiga menteri partai itu dicopot. (WHAT) Prediksi itu dikemukakan pengamat politik Universitas Gadjah Mada, AAGN Ari Dwipayana. (said by WHO).
                 
“PKS akan lebih berhitung pragmatis. PKS akan main dua kaki,” katanya seusai seminar di Dewan Perwakilan Daerah, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/10/2011).
Perbedaan pendapat tetap akan muncul di kalangan internal PKS. Ada yang menginginkan PKS keluar dari koalisi, ada juga yang ingin PKS tetap bertahan. Meski demikian, Ari memprediksikan, PKS akan tetap bertahan menjadi anggota koalisi pendukung pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dengan tiga menteri yang tersisa. Apalagi, tiga menteri itu tergolong menteri yang strategis.

Sementara di sisi lain, PKS akan bertambah kritis pada kebijakan-kebijakan yang diambil Presiden. Sebab, Partai Demokrat dan PKS akan menjadi kompetitor politik dalam pemilu mendatang. “Satu kaki tetap bertahan di koalisi dengan tiga menteri, dan di sisi lain PKS akan kritis terhadap kebijakan Presiden,” tegasnya.



Sumber : www.romeltea.com