Kamis, 17 Mei 2012

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Kebudayaan

A. Discovery and Invention

  • Discovery and Invention adalah pangkal tolak dalam studi mengenai pertumbuhan dan perubahan kebudayaan, karena hanya dengan proses inilah unsur yang baru dapat ditambahkan kepada keseluruhan kebudayaan manusia.

  • Menurut Linton, Discovery adalah setiap penambahan pada pengetahuan dan invention adalah penerapan yang baru dari pengetahuan.

  • Basic Invention, dapat diterangkan sebagai suatu peristiwa yang meliputi pemakaian prinsip baru atau kombinasi dari prinsip baru. Basic disini memiliki arti bahwa ia membuka kemungkinan akan adanya kemajuan dan menjadi dasar dari berbagai invention.

  • Improving Invention, adalah memperbaiki penemuan yang telah ada. 

 Contoh :

    Discovery

  1. Penemuan obat dari khasiat buah kina yang dapat dijadikan obat untuk menyembuhkan sakit malaria. 

  2. Diciptakannya robot "Da Vinci" yang digunakan untuk mengangkat fibroid (tumor dalam rahim perempuan)

     Invention

  1. penemuan pesawat radio dapat menyebabkan perubahan2 bidang lain, seperti pendidikan, pemerintahan, pertanian, perekonomian, jasa dll. 

  2. penemuan pesawat dapat membawa pengaruh pada sistem transportasi udara, yang kemudian dapat mempengaruhi alat tempur, selanjutnya mempengaruhi bagi perubahan organisasi militer dan seterusnya. 

  3. Penemuan kapal laut, peta bumi, dan alat penentu arah (kompas) dapat menumbuhkan sikap kolonialisme. 

B. Difusi Kebudayaan

  • Difusi kebudayaan adalah proses penyebaran unsur kebudayaan dari satu individu ke individu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain.

  • Penyebaran dari individu ke individu lain dalam batas satu masyarakat disebut difusi intramasyarakat.

  • Sedangkan penyebaran dari masyarakat ke masyarakat disebut difusi intermasyarakat.

  • Difusi mengandung tiga proses yang dibeda-bedakan: 

               1. Proses penyajian unsur baru kepada suatu masyarakat

               2. Penerimaan unsur baru

               3. Proses integrasi

 Contoh :

  1. Keberadaan HP bukan lagi menjadi barang mewah. Kebanyakan orang membutuhkan hp untuk   berinteraksi. Loket yang menjual vocer pulsa merambah kepelosok kampung. Orang tidak lagi tabu memamerkan ponsel bermerek.

  2. Proses politik dalam penentuan pimpinan daerah didominasi pemilik modal. Pilihan pilkada tidak pernah selesai. Pilihan itu selalu melibatkan campur tangan pemilik modal. Pilihan rakyat diintervensi dengan aliran dana besar.

  3. Pergeseran pergaulan bebas tengah merambah di kalangan remaja. Kasus mahasiswi yang berhenti kuliah karena hamil di luar nikah, atau terlibat narkoba dan perkelahian dll.

C. Akulturasi Kebudayaan 

  • Redfield, Linton, Herskovits: Mengemukakan bahwa akulturasi meliputi fenomena yang timbul  sebagai hasil, jika kelompok – kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara langsung dan terus-menerus, yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau pada kedua-duanya. 

  • Gillin dan Gillin dalam bukunya Cultural Sociologi, Mengemukakan bahwa akulturasi adalah proses dimana masyarakat yang berbeda-beda kebudayaannya menglami perubahan oleh kontak yang lama dan langsung, tetapi dengan tidak sampai kepada percampuran yang komplit dan bulat dari dua kebudayaan itu.

  • Dr. Koentjaraningrat, mengemukakan bahwa akulturasi  adalah proses yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa , sehingga unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaa sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri.

Bentuk-bentuk kontak kebudayaan yang dapat meningbulkan proses akulturasi: 

  1. Kontak dapat terjadi antara seluruh masyarakat, atau antar bagian-bagian saja dalam masyarakat, atau dapat pula terjadi antar individu-individu dari dua kelompok.

  2. Antar golongan yang bersahabat dan golongan yang bermusuhan.

  3. Antar masyarakat yang menguasai dan masyarakat yang dikuasai.

  4. Antar masyarakat yang sama besarnya atau antar masyarakat yang berbeda besarnya.

  5. Antara aspek-aspek yang material dan yang non material dari kebudayaan yang sederhana dengan kebudayaan yang komplek, dan antar kebudayaan yang komplek dengan yang komplek pula.

  Contoh :

  1. Kebudayaan Islam dengan kebudayaan Indonesia, akulturasi terjadi melalu Perdagangan, Perkawinan, dan Kesenian.

  • Perdagangan, Melalui aktivitas jual beli, pedagang muslim memperkenalkan dan menyebarkan budaya islam kepada masyarakat indonesia. 

  • Perkawinan, Agama islma disebarkan tanpa kekerasa, salah satunya melalui pernikahan, banyak penduduk lokal yang dinikahi oleh para pedagang muslim tersebut, sehingga lama kelamaan terbentuklah keluarga muslim, terutama dikalangan kerajaan, hal inilah yang menjadi pengasas berdirinya kerajaan islam Ð̀ĩ nusantara.

  • Siapa yang tak kenal dengan kesenian tari saman, tarian khas daerah aceh ini merupakan salah satu hasil akulturasi budaya islam dengan budaya setempat. Tari saman pada awalnya dikenal sebagai permainan rakyat aceh yang dikenal dengan "Pok Ane". Karena sangat diminati, seorang pendakwah bernama Syekh saman kemudian menyisipkan syair yang berupa kalimat puji-pujian kepada Sang Khalik sebagai musik pengiring tarian ini.

D. Asimilasi Kebudayaan

  • Asimilasi adalah satu proses sosial yang telah lanjut dan yang ditandai oleh makin kurangnya perbedaan atara individu-individu dan anatar kelompok-kelompok, dan makin eratnya persatuan aksi, sikap dan proses mental yang berhubungan dengan dengan kepentingan dan tujuan yang sama.

  •  Faktor-faktor yang memudahkan asimilasi:

  1. Faktor toleransi 

  2. Faktor adanya kemungkinan yang sama dalam bidang ekonomi 

  3. Faktor adanya simpati terhadap kebudayaan yang lain 

  4. Faktor perkawinan campuran

   Contoh :

  1.  A adalah orang Indonesia yang menyukai tarian Bali. Ia berteman baik dengan B yang merupakan orang Amerika Latin dan bisa tarian tradisionalnya Amerika Latin (Tango). Karena keduanya terus menerus berinteraksi, maka terjadilah percampuran budaya yang menghasilkan budaya baru. Maksudnya.. si A akhirnya punya tarian baru yang merupakan hasil penyatuan tarian Bali dan tarian Tango, tetapi tarian barunya ngga mirip sama tarian Bali atau tarian Tango. 



Sumber : Duta Masyarakat Saus Buku anneahira ardi harmanu
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar